Jumat, 31 Mei 2013
Kerusakan Flsdisk secara umum dapat kita bagi menjadi 2 macam, yaitu
kerusakan pada flashdisk yang terjadi karena rusaknya komponen-komponen
fisik dari flashdisk (kerusakan flashdisk secara hardware)
misalnya solderan komponen yang copot, jalur pcb yang patah, komponen
flashdisk rusak karena short, dsb dan kerusakan pada flashdisk yang
kerusakan tersebut terletak pada "software" nya.
Kerusakan flashdisk secara software inilah yang biasanya masih bisa kita perbaiki dengan menggunakan beberapa software / tools yang berfungsi untuk memperbaiki flasdisk yang rusak rsebut.
Untuk memperbaiki flashdisk yang rusak secara software, dapat kita lakukan dimana flashdisk biasanya masih bisa terdeteksi oleh windows tetapi ketika kita mencoba untuk membuka flashdisk atau men-double klik flashdisk muncul beberapa pesan error.
Beberapa contoh kasus kerusakan pada flashdisk diantaranya adalah sbb:
- Properties Flashdisk terbaca 0 byte.
- Muncul pesan "Please insert a disk into drive x:"
- Muncul pesan "device media is write-protected"
- Muncul pesan "There is no media in the specified device"
Saya sendiri baru menemukan 2 kasus dalam memperbaiki flashdisk yang rusak ini yaitu pada kasus dimana Properties Flashdisk terbaca 0 byte dan IC Controller USB Flashdisk rusak dan harus di flash ulang.
Meskipun demikiaan beberapa tools pernah saya coba untuk memperbaiki kerusakan pada flashdisk tersebut, dan dalam postingan ini saya akan share aja semua software / tools yang pernah saya gunakan untuk memperbaiki flashdisk yang rusak.
Kerusakan flashdisk secara software inilah yang biasanya masih bisa kita perbaiki dengan menggunakan beberapa software / tools yang berfungsi untuk memperbaiki flasdisk yang rusak rsebut.
Untuk memperbaiki flashdisk yang rusak secara software, dapat kita lakukan dimana flashdisk biasanya masih bisa terdeteksi oleh windows tetapi ketika kita mencoba untuk membuka flashdisk atau men-double klik flashdisk muncul beberapa pesan error.
Beberapa contoh kasus kerusakan pada flashdisk diantaranya adalah sbb:
- Properties Flashdisk terbaca 0 byte.
- Muncul pesan "Please insert a disk into drive x:"
- Muncul pesan "device media is write-protected"
- Muncul pesan "There is no media in the specified device"
Saya sendiri baru menemukan 2 kasus dalam memperbaiki flashdisk yang rusak ini yaitu pada kasus dimana Properties Flashdisk terbaca 0 byte dan IC Controller USB Flashdisk rusak dan harus di flash ulang.
Meskipun demikiaan beberapa tools pernah saya coba untuk memperbaiki kerusakan pada flashdisk tersebut, dan dalam postingan ini saya akan share aja semua software / tools yang pernah saya gunakan untuk memperbaiki flashdisk yang rusak.
- HP USB Disk Storage Format Tools - download disini
- HP Drive Boot Utility - download disini
- Super Stick Recovery Tools - download disini
- Flashdisk Repair - download disini
- JetFlash Recovery Tool - download disini
- AlcorMP-UFD:
- AlcorMP-080829 - download disini
- ALCOR_AU9382_UFDTool - download disini
- AlcorMP08.02.28_AU6984 - download disini
- AlcorMP080424_AlcorMP_AU698X - download disini
- ALCOR_AU9385 - download disini
- AlcorMP_6_18 - download disini
- AlcorMP-UFD-6.21 - download disini
- Alcor-AU9381-V1.1.0.0 - download disini
- AU6980-6981_v6.15.04 - download disini
- ALCOR-AU9386-V1.10 - download disini
sumber:http://yoes.guru-indonesia.net/artikel_detail-21886.html
Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database
terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain
ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya.
Struktur database DNS berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain.
Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
Struktur database DNS berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain.
Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya
Mesin
DNS bisa menggunakan Server OS Windows server yang dijadikan mesin DNS
atau sebuah Server dengan OS Linux dengan menjalankan daemon seperti
BIND (Berkeley Internet Name Domain) / DJBDNS yang sering digunakan,
hampir 75 % implemetasi DNS menggunakan BIND.
Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).
Cara Kerja DNS (Domain Name System)
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).
Cara Kerja DNS (Domain Name System)
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
- Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
- Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server root server.
- Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.
Jika permintaan tidak ada pada
database, name server akan menghubungi server root dan server lainnya
dengan cara sebagai berikut :
- Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www. neon.cs.virginia.edu pada web browser, maka aplikasi http (resolver) akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server Internet Service Provider.
- Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.
- Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address domain neon.cs.virginia.edu. Server edu tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server virginia.edu.
- Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban berupa IP Address server cs.virginia.edu
- Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan menjawab berapa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.
- Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server cs.virginia.edu.
- IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya. sumber:http://www.catatanteknisi.com/2011/01/pengertian-prinsip-cara-kerja-dns.html
Kamis, 23 Mei 2013
Public Class listview
Sub
BuatTabel()
LV.Columns.Add("npm",
80, HorizontalAlignment.Center)
LV.Columns.Add("nama",
180, HorizontalAlignment.Left)
LV.View = View.Details
LV.GridLines = True
LV.FullRowSelect = True
End Sub
Sub
isitable()
Dim lst
As New
ListViewItem
lst.Text = npm.Text
lst.SubItems.Add(nama.Text)
LV.Items.Add(lst)
End Sub
Private Sub listview_Load(ByVal
sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles MyBase.Load
BuatTabel()
End Sub
Private Sub Button1_Click(ByVal
sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles Button1.Click
isitable()
npm.Text = ""
nama.Text = ""
End Sub
Private Sub Button2_Click(ByVal
sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles Button2.Click
LV.Items.Clear()
If
LV.SelectedItems.Count <> 0 Then
LV.Items.Remove(LV.SelectedItems(0))
Else
MsgBox("Anda
Yakin Untuk Hapus Semua data")
End If
End Sub
Private Sub Button3_Click(ByVal
sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles Button3.Click
LV.Items.Remove(LV.SelectedItems(0))
End Sub
End Class
Langganan:
Postingan (Atom)